Jenis-jenis lampu rumah
Sangat beragamnya jenis lampu rumah yang beredar dipasaran, tentunya kerap membuat kita bingung untuk menentukan apa jenis lampu yang sebaiknya digunakan. Dalam pemilihan jenis lampu, tentunya kita perlu mengetahui untuk apa lampu tersebut nantinya akan digunakan.
Apakah akan digunakan sebagai pencahayaan utama? Sebagai aksen yang memepercantik ruangan? atau sebagai spotlight yang akan menyorot suatu objek dalam ruangan.
Namun begitu, dari sekian banyak model lampu rumah yang ada, setidaknya ada 4 jenis lampu rumah yang sangat mayoritas digunakan dan umum diperjualbelikan di pasaran. Apa saja jenis-jenis lampu rumah tersebut? Simak penjelasan jenis-jenis lampu rumah dibawah ini
1. Lampu Pijar
Lampu pijar merupakan jenis lampu rumah yang paling dikenal masyarakat sejak pertama kali ditemukan oleh Thomas Alva Edison. Ciri lampu pijar yang paling umum adalah menggunakan kaca tipis bening yang menyelubungi rangkaian kawat pijar di dalamnya. Ya, kita bisa melihat kawat pijar (dikenal dengan filamen wolfram) dengan jelas di dalam selubung kaca bening tersebut.
Cara kerja lampu pijar ini adalah apabila ia diberikan arus listrik maka kawat pijar di dalamnya akan memanas dan menghasilkan cahaya. Di dalam bohlam lampu juga diisikan gas bertekanan rendah seperti misalnya gas argon, neon, kripton, atau xenon.
Gas bertekanan rendah ini digunakan untuk mencegah kawat pijar teroksidasi dengan udara luar sehingga lampu pijar bisa tetap digunakan untuk waktu yang cukup lama. Cahaya lampu yang dihasilkan umumnya berwarna kuning terang. Selain itu masa pakai lampu pijar terbilang pendek yaitu 1.000 jam atau sekitar 8 sampai 9 bulan penggunaan dengan rata-rata pemakaian 2,7 jam/hari.
Lampu pijar biasanya digunakan sebagai lamp penerangan utama sehingga kerap digunakan untuk menerangi ruang-ruang utama dalam rumah seperti ruang tamur, dapur, teras, hingga kamar tidur.
Meskipun harganya terbilang paling murah, lampu pijar dikenal cukup boros untuk konsumsi energi listriknya, selain itu, daya tahan yang rendah (cepat rusak) juga dapat menambah biaya penggantian lampu.
2. Lampu Halogen
Lampu halogen pada prinsipnya mirip dengan lampu pijar, yaitu menghasilkan cahaya yang berasal dari kawat pijar di dalam sebuah selubung kaca bening. Namun, khusus untuk lampu halogen, tabung kaca, kawat filamen, serta gas yang digunakan untuk mengisi tabung kaca tersebut memiliki ketahanan yang lebih baik dibanding lampu pijar.
Seperti misalnya penggunaan gas lembam yang mengandung sedikit unsur halogen (iodin atau bromin) dan filamen wolfram (kawat pijar) yang disegel dalam gelas kuarsa yang sangat kuat. Oleh karenanya lampu halogen memiliki daya tahan yang lebih baik dibanding dengan lampu pijar. Setidaknya lampu halogen dapat digunakan selama 1.500 jam atau satu setengah tahun dengan rata-rata pemakaian 2,7 jam/hari.
Lampu halogen lebih umum digunakan sebagi lampu sorot untuk memberikan spotlight pada benda-benda artistik baik di dalam rumah ataupun diluar rumah, seperti misalnya sebagai lampu sorot untuk patung, lukisan, tanaman hias, kolam ikan, hingga digunakan untuk kolam renang.
3. Lampu Fluorescent
Lampu fluorescent adalah jenis lampu rumah yang dikenal dengan sebutan lampu neon, lampu pendar, atau lampu TL (tubular lamp). Ya, lampu neon ini memang berbentuk tabung kaca, ada yang bentuk tabungnya lurus, spiral, berbentuk seperti huruf U, hingga dibentuk seperti sebuah kata atau nama.
Lampu neon bekerja dengan cara menggunakan lecutan listrik untuk mengaktifkan lapisan fosfor pada bagian dalam tabung kaca. Adanya lecutuan listrik ini mengakibatkan lapisan fosfor berpendar dan menghasilkan cahaya kasatmata.
Cahaya yang dihasilkan oleh lampu neon ini lebih ramah lingkungan dibanding dengan kedua jenis lampu sebelumnya. Selain itu cahaya lampu neon juga memiliki tingkat kecerahan yang lebih tinggi, bahkan, untuk tingkat kecerahan cahaya yang sama, lampu neon menggunakan lebih sedikit konsumsi daya listrik. Seperti misalnya, cahaya yang dihasilkan lampu neon 16 watt akan setara dengan cahaya lampu pijar berdaya 83 watt.
Daya tahan yang ditawarkan oleh lampu neon ini juga terbilang tahan lma karena lampu neon dapat bertahan mulai dari 6.000 jam sampai 15.000 jam.
Ada dua jenis lampu neon yang cukup populer digunakan saat ini yaitu, Lampu Tubular Lamp (TL) yang berbentuk seperti tabung lurus, dan Lampu Compact Fluorescent Lamp (CFL) yang lebih kecil berbentuk spiral ataupun huruf U dengan fitting lampu yang sama dengan lampu pijar.
Lampu Fluorescent umum digunakan sebagai sumber pencahayaan utama sebuah ruangan, baik untuk ruang tamu, dapur, kamar tidur hingga garasi. Namun begitu, lampu neon ni juga kerap digunakan sebagai aksen yang kerap digunakan untuk memperindah suasana sebuah ruangan.
4. Lampu LED (Light Emitting Diode)
Lampu LED (Light Emitting Diode) menjadi jenis lampu rumah yang kini sangat populer dan juga banyak digunakan. Salah satu kelebihannya adalah konsumsi daya listrik yang digunakan lampu led, jauh lebih rendah dibanding dengan lampu neon, lampu halogen, ataupun lampu pijar, namun jenis lampu led ini tetap memiliki kecerahan cahaya yang setara dengan semua lampu tersebut.
Lampu led merupakan kumpulan dari beberapa LED (komponen elektronika berupa dioda yang dapat memancarkan cahaya jika dialiri listrik) yang disusun menjadi sebuah lampu. Ya, lampu led terdiri dari sirkuit semikonduktor yang dapat memancarkan cahaya ketika mendapatkan aliran listrik.
Karena lampu led ini tersusun dari rangkaian dioda penghasil cahaya, maka pancaran cahaya listriknya tidak menimbulkan panas berlebih. Selain itu, lampu led juga terkenal akan daya tahannya yang bisa tembus hingga diatas 15.000 jam atau setidaknya dapat dipakai hinga 25 tahun dengan pemakaian rata-rata 2,7jam/hari.
Bahkan, saat ini sudah dikembangan lampu led dengan kategori Smart Lightbulb yang pencahayaannya dapat diatur sesuai kebutuhan, mulai dari pengaturan warna cahaya, pengaturan terang redupnya cahaya, hingga pengoperasiannya yang dapat di kontrol melalui aplikasi pada perangkat smartphone.
Untuk penggunaan, lampu led bisa digunakan untuk beberapa kebutuhan pencahayaan seperti misalnya untuk pencahayaan utama sebuah ruangan dan pencahayaan sebagai aksen yang dapat mempercantik suasana ruangan.